Putaran ke-9 Tahun 2025, Syahriahan MWC NU Kecamatan Parungkuda "Momen Kebersamaan Dalam Naungan Nahdhatul Ulama"

Advertisement

Putaran ke-9 Tahun 2025, Syahriahan MWC NU Kecamatan Parungkuda "Momen Kebersamaan Dalam Naungan Nahdhatul Ulama"

SHAREGAPPS.WEB.ID
Sabtu, 27 September 2025

sharegaps.web.id

Syahriahan NU adalah kegiatan rutin yang diadakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperdalam pemahaman keislaman dan memperkuat tradisi keagamaan Ahlussunnah Waljamaah. Kegiatan ini biasanya melibatkan kajian kitab dan tausiyah dari ulama terkemuka.


Dikatakan oleh Ketua Tanfidz MWC NU Kecamatan Parungkuda (KH. Syamsul Mu'arif, M. MPd) dalam sambutannya, "Syahriahan menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarsesama anggota NU dan masyarakat sekitar".


Dalam acara tersebut, Ketua Tanfidz MWC NU juga menyampaikan pentingnya menjaga tradisi keagamaan yang selaras dengan ajaran Ahlussunnah Waljamaah.

Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus NU, Kepala Desa Langensari Kecamatan Parungkuda, tokoh agama, dan masyarakat sekitar. 


Syahriahan MWC NU Kecamatan Parungkuda pada hari ini, (27/9/2025) bertempat di Pondok Pesantren Al-Rihlah (Kp. Kubang Rt 01 Rw 05, Desa Langensari Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi) diawali dengan mendo'akan para pendiri NU dan pejuang Republi Indonesia, Kiayi, ustad para assatidz dilanjut pembacaan tahlil dan tahmid, istighosah serta pembacaan Maulid Al-Barjanzi. 


Dalam Syahriahan MWC NU Kecamatan Parungkuda yang digelar pada Oktober 2025, membahas topik: 

*Kitab Fathul Mu'in yang disampaikan oleh K.H Yunus Hanafi (Mustasyar MWC NU Kecamatan Parungkuda/Pimpinan PonPes Darul Hikmah) : Membahas tentang hadast besar dan hadast kecil

*Kitab Al-Risalah Ahlussunah Waljamaah yang disampaikan oleh K.H Coerudin Alby, S. PdI (Ketua Syuriah MWC NU Kecamatan Parungkuda/Pimpinan PonPes Al-Rihlah) Membahas: Garis perjuangan Salafussholeh, golongan mayoritas dimasa sekarang, pentingnya menganut salah satu Mahdzab yang Empat. 

(Yugo)